Warga Keluhkan Limbah Karet Yang Mengeluarkan Bau Busuk Di Tiuh Lesung Bakti Jaya

Tulang Bawang Barat. Warga di Tiuh lesung bakti jaya RT011/RK003 Kecamatan Lambu kibang, Kabupaten tulang bawang barat, Provinsi Lampung, mengeluhkan bau limbah pengolahan getah karet yang mencemari udara dan lingkungan sekitar diduga akibat lapak karet yang membuang limbah sembarangan.

 

Warga setempat, mendesak Badan Perizinan Terpadu melalui tim kecamatan atau Tiuh lesung bakti jaya, agar segera menindak atau melakukan penutupan lapak-lapak nakal yang membuang limbah pengolahan getah karet asal asalan yang tidak memakai penampungan tuturnya, kepada para awak media. Senin,. (17/03/2025)

 

Maraknya lapak (usaha pengolahan getah karet) diduga tak berizin yang berada di RT011/RK003 di Tiuh lesung bakti jaya, di Kecamatan Lambu kibang itu menjadi salah satu pemicu tercemar air sumur dan udara di sekitaran pemukiman warga. Lapak karet yang diduga ilegal itu antara lain berada di tiuh lesung bakti jaya RT011/RK003, ditengarai tidak memiliki izin dari instansi berwenang setempat.

 

Selain menimbulkan bau tak sedap, lapak karet yang dibuka warga di Kecamatan Lambu Kibang ini sebagian besar juga tidak memiliki kolam penampungan limbah, sehingga limbah karet tersebut membanjiri area lapak dan menimbulkan bau tak sedap.

 

Masyarakat telah melaporkan kepada pamong Tiuh RT dan Kapalo Tiuh lesung bakti jaya, kecamatan Lambu Kibang, Kabupaten tulang bawang barat, tentang adanya pencemaran udara berupa bau busuk dari lapak yang diduga tidak memiliki izin resmi itu. Namun, menurut warga, laporan tersebut belum ditindaklanjuti oleh (RT) selaku pamong Tiuh lesung bakti jaya.

 

“Sejauh ini kami telah melaporkan masalah pencemaran ini ke RT terkait namun tak kunjung direspons, dan hingga saat ini bau busuk menjadi ciri khas tiuh lesung bakti jaya,” ujar warga Tiuh setempat yang namanya tidak di sebutkan.

 

“Kemudian ditempat terpisah, salah satu pemilik lapak di Tiuh lesung bakti jaya RT11 RK03 saat di kunjungi para awak media dan masarakat untuk dimintai keterangan nya, terlihat mereka enggan memberikan tanggapan kepada awak media hanya sesekali menjawab “KLO kami ini hanya sebatas pekerja saja kami tidak ada sangkut pautnya dan kami tidak tau menawu ujar mereka dengan nada sinis.

 

Ditempat terpisah masarakat di dampingi oleh awak media menyambangi balai tiuh lesung bakti jaya, dan bertemu langsung dengan kepalo Tiuh lesung bakti jaya, saat di komfirmasi terkait dengan adanya laporan dari masarakat dengan adanya lapak karet yang diduga meresahkan masarakat dengan adanya aroma tak sedap yang di keluarkan oleh limbah karet, kepalo Tiuh lesung bakti jaya menyampaikan.

 

”KLO selama ini kami selaku aparatur Tiuh tidak pernah memberikan surat ijin usaha atau ijin lingkungan kepada pengusaha lapak karet, karna kami juga tau KLO usaha seperti lapak karet tidak di perbolehkan di tengah pemukiman masarakat ujar kepalo Tiuh lesung bakti jaya, dan kami selaku aparatur Tiuh akan segera memanggil pemilik usaha lapak karet tersebut dan akan kami jelaskan terkait dengan adanya laporan dari masarakat ini, pungkasnya.”

 

“Sambungnya Masyarakat di Tiuh lesung bakti jaya itu berharap dinas terkait dan aparatur tiuh dapat mendata ulang pemilik lapak karet yang belum memiliki izin resmi serta menindaklajuti pemilik lapak yang mencemari lingkungan agar mengupayakan bau busuk dari area lapak tidak mengganggu masyarakat, “Kami menginginkan lapak-lapak itu didata. Jika mereka tidak mengikuti aturan perizinan ya tutup saja, karena telah mencemari lingkungan sekitar,” ujar salah satu warga di sana. Tandasnya,.” (Beny/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *