Proyek Talut Penahan Tanggul Sungai Way Ratai Diduga Dikerjakan Asal – Asalan Serta Kurangnya Pengawasan 

Pesawaran – Dua titik proyek milyaran rupiah yang sedang berlangsung dikerjakan yaitu mengerjakan talut penahan tanggul sungai yang berada di Dusun Bunut Tengah dan Dusun Bunut Pasar Desa Bunut Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung,

Proyek tersebut kembali menuai kritik dari aktivis gerakan masyarakat anti korupsi dan warga masyarakat sekitar, karna proyek tersebut diduga dikerjakan asal-asalan serta diduga tidak sesuai spesifikasi,

Mahmudin bersama Rumli dan Isman, kembali datangi pekerjaan proyek talut penahan tanggul sungai Way Ratai, adapun maksud dan tujuan nya ingin bertemu dengan pihak pengawas baik dari konsultan pengawas maupun pengawas dati pihak pemborong atau dari pihak dinas terkait yaitu dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Lampung, namun sangat disayangkan tidak ada satupun pengawas yang dapat ditemui untuk mempertanyakan gambar proyek tersebut,

Mahmudin mewakili warga masyarakat mengatakan, “Kedatangan kami di lokasi proyek ini untuk bertemu dengan pihak pengawas hanya ingin mempertanyakan soal gambar proyek ini, namun sangat kami sayangkan tidak ada pengawas yang dapat kami temui untuk mempertanyakan soal gambar proyek yang sedang berlangsung dikerjakan ini.

“Sepengetahuan saya yang namanya proyek dari pemerintah pastinya ada RAB Rencana Anggaran Biaya nya, semua matrial pastinya sudah di hitung dan bentuk pekerjaan nya pun pastinya ada desain gambar nya, yang di buat oleh pihak dinas dan konsultan tidak asal tunjuk tangan memberikan pekerjaan kepada pihak kontraktor pemborong pekerja ini.

“Tapi sangat kami sayangkan, nampak terlihat pekerjaan ini kami anggap amburadul, gimana tidak kami mengatakan pekerjaan ini amburadul, Batu yang digunakan menggunakan batu di lingkungan sekitar sungai ini, pasir menggunakan pasir kali yang di beli dari penambang pasir di sungai ini juga,

“Selain itu, LC atau tatakan dasaran awal hanya menggunakan batu kali di lingkungan sekitar sungai ini di susun dan di timbun dengan sedikit adukan pasir dan semen serta menggunakan semen merah putih apakah ini dapat menjamin kualitas bangunan, apakah memang seperti ini spesifikasi nya, menurut kasat mata kami cara pengerjaan dan matrial seperti ini akan berdampak buruk dalam kualitas bangunan.

“Kami sebagai masyarakat dalam melakukan kontrol pekerjaan ini dari awal kami pantau dan terus kami kawal mengumpulkan dokumentasi, setelah pekerjaan ini selesai maka kami akan mengambil langkah melaporkan hasil temuan kami selama ini dan akan kami laporkan kepada Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Lampung dan juga pihak Aparat Penegak Hukum, untuk melakukan audit hasil pekerjaan ini.

Kami tidak mau bangunan ini tidak berkualitas mengakibatkan cepat nya rusak kembali, karna kami sebagai masyarakat disini adalah penerima manfaat, jika hasil pekerjaan nya tidak maksimal maka kami sebagai penerima manfaat lah yang merasa dirugikan oleh oknum pemborong demi meraup keuntungan yang lebih besar. Pungkasnya

Hingga berita ini diterbitkan pihak pengawas tidak ada di tempat untuk diminta keterangan terkait pekerjaan proyek ini. ( Red )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *