Bandar Lampung — Di tengah meningkatnya sorotan publik terhadap kinerja Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B (KPPBC TMP B) Bandar Lampung, kini muncul tantangan terbuka yang tak bisa diabaikan. Dewan Pengurus Pusat Konsorsioum Pengawasan Audit Independen Republik Indonesia (DPP KPAI-RI) secara lantang menantang nyali Kepala Bea Cukai Bandar Lampung untuk hadir dalam audiensi terbuka bersama rakyat dan aktivis pengawasan hukum. ( Selasa 29 Juli 2025 )
Ketua DPP KPAI-RI, M. Yunus, menyatakan bahwa publik berhak tahu mengapa lembaga Bea Cukai justru lebih rajin menyasar warung-warung kecil, sementara mafia penyelundupan berskala besar tetap berkeliaran tanpa tersentuh hukum.
> “Kami ingin lihat, apakah Kepala Bea Cukai Bandar Lampung punya nyali untuk duduk berhadapan langsung dengan masyarakat dan aktivis? Apakah cukup percaya diri menjawab semua tuduhan dan fakta lapangan yang kami bawa? Kalau tak berani, mundur saja dari jabatan,” tegas M. Yunus.
audiensi terbuka direncanakan pada agustus mendatang dan ini bukan sekadar forum dialog, tapi uji mental dan keberanian pejabat publik. Bea Cukai tak boleh hanya gagah di balik meja kantor dan simbol hukum, tapi lemah saat diminta hadir menjelaskan ke publik.
> “Jika memang merasa bersih dan benar, buktikan di ruang terbuka! Jangan bersembunyi di balik protokol atau alasan birokrasi,” tambahnya.
Tantangan Terbuka DPP KPAI-RI:
Hadir dalam audiensi terbuka, disaksikan media dan publik.
Menjawab tuduhan penindakan diskriminatif, tebang pilih, dan minim keberanian menghadapi pelaku besar.
Membuka data penindakan, bukan hanya angka rokok sitaan dari warung, tapi siapa yang jadi aktor besar di baliknya.
> “Jika tidak berani hadir, maka kami simpulkan: keberanian itu palsu, hanya berani menindas yang lemah dan tak bernyali menghadapi yang kuat. Itu bukan penegak hukum, itu alat penindasan.”
Rakyat tidak butuh aparat yang gagah menekan yang kecil tapi diam terhadap yang besar. Kini publik menanti: apakah Kepala KPPBC Bandar Lampung berani maju ke forum rakyat? Atau tetap bersembunyi di balik seragam dan kekuasaan?
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari dinas Bea dan Cukai Bandar Lampung
By. Redaksi