Proyek Tanggul Sungai Way Bulok Rp. 17 Milyar Baru Seumur Singkong Ambrol Diduga Kurangnya Kualitas Bangunan

Pringsewu ( IJ ) Proyek 17, milyar rupiah rehabilitasi tanggul sungai Way Bulok tepatanya berada di pekon Wargomulyo Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung, Baru seumur singkong sudah mengalami kelongsoran yang cukup parah,bahkan ditemukan penggunaan matrial batu yang digunakan bukan lah batu belah murni yang meyebabkan proyek Bronjong dengan nilai milyaran rupiah diduga hanya di jadikan sebagai ajang bancakan Korupsi berjamaah antara pelaksana dan pemilik proyek. ( Senin 04 Agustus 2025 )

 

Hasil penelusuran team media di lapangan, Menurut beberapa warga setempat salah satunya Tamrin 57 tahun, proyek yang baru rampung dikerjakan sekitar bulan November 2024 lalu tersebut sudah banyak mengalami kerusakan parah ,bahkan selama ini kami tidak pernah melihat adanya perawatan semenjak pekerjaan ini selesai di bulan tersebut.

 

Hal senada juga di sampaikan Darsono membenarkan karna tiap hari dirinya melewati lokasi proyek dan memang benar mas saya tidak pernah melihat adanya perbaikan sama sekali ,

 

Kesalahan adanya proyek ini sampai mengalami longsor mas,ini karna  tidak dikerjakan dengan benar sehingga  spesifikasi nya kami ragukan

Pekerjaan diduga tidak mengikuti desain gambar perencanaan,

Penyusunan batu yang diduga asal asalan,

Dugaan kami, pemasangan yang tidak tepat, pemilihan material yang buruk, perencanaan yang kurang matang, dan kurangnya pemeliharaan.

Selama ini memang tidak pernah ada Perawatan bisa di lihat kondisi nya saat hancur jelas Darsono yang sering menjadi tukang Dalam pengerjaan Proyek Bronjong

 

Pondasi yang tidak  rata itu mas ,atau tidak dipadatkan dengan baik juga dapat menyebabkan bronjong tidak stabil dan mudah bergeser atau amblas. Seperti saat ini,

 

Pemasangan bronjong yang tidak sesuai dengan standar, seperti jarak antar bronjong yang tidak tepat, atau cara pengikatan yang tidak kuat, dapat  juga menyebabkan kegagalan.bahkan dugaan kurangnya pengawasan dari pihak terkait selama proses pemasangan dapat menyebabkan kesalahan tidak terdeteksi dan berpotensi menyebabkan kegagalan.jelas darsono

 

Dirinya berharap bersama warga yang lain agar tentunya siapa yang bertanggung jawap di dalam perbaikan setelah adanya kerusakan parah ini agar dapat diperbaiki ulang, pungkasnya

 

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari dinas terkait. Bersambung….

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!