Infojejama.com // Bekasi — Hal ini, di sampaikan Mohammad Romli, saat ikut mendampingi Ketua Umum SPI, Kang Adytia, memenuhi undangan acara diskusi anggota KTNA dan Gapoktan Desa Kerta Mukti Cibitung. Pada Kamis, 13 Pebruari 2025.
Acara tersebut merupakan bagian dari Penyuluhan Pertanian Tingkat Kecamatan Cibitung, dalam kesempatan tersebut, turut di undang Praktisi Pertanian, Kang Adytia yang juga Ketua Umum Swadaya Petani Indonesia (SPI), sebagai narasumber, dengan memberikan edukasi tentang metode SPI, yang sudah terbukti menghasilkan 10-12 ton/hektar di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.
“Kami ingin terus memberikan penyuluhan pada petani agar hasil panennya bisa lebih maksimal. Jika saat ini, dalam kondisi normal, menghasilkan 5-6 ton/hektar, tentunya petani kami di wilayah Kecamatan Cibitung, sangat tertarik dengan motode SPI yang menghasilkan 10-12 ton/hektar. Karenanya kami menghadirkan Kang Adytia, untuk memaparkan metode SPI tersebut.” Urai PPL Kecamatan Cibitung, Saadih.
Kang Adytia, menyampaikan dalam pemaparannya, “Bertani itu sangat mudah, jika para petani menerapkan 3 syarat yang sudah di rumuskan SPI, maka saya berani menjamin 99,9%, minimal hasil panen akan meningkat 3 ton/hektar dari hasil saat ini.” Urai Adytia.
“3 syarat yang harus di lakukan petani, adalah:
1. Restorasi tanah
2. Pemupukan seimbang antara Makro dan Mikro
3. Meningkatkan imunitas tanaman.
Jika ini di lakukan, maka hasil panen pasti akan meningkat.” Adytia.
“Kami di Kabupaten Bekasi, akan terus melakukan sosialisasi metode SPI, agar semakin banyak Petani yang hasil panennya semakin berlimpah. Besar juga harapan Kami SPI Bekasi, mendapat kesempatan audiens dan diskusi bersama Pihak terkait, diantaranya Dinas Pertanian dan Pemerintah Kabupaten Bekasi, untuk bisa support ke depannya, dan bantu mendorong agar terjadi percepatan sosialisasi di Kabupaten Bekasi.” Harapan Mohammad Romli, Kordinator SPI Bekasi.
Lokasi acara penyuluhan di Kantor KTNA Desa Kertamukti, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Dengan kehadiran peserta sekitar 30 orang.
Selain anggota KTNA dan Ketua Gapoktan, turut hadir Babinsa dan tokoh masyarakat.
( Syarif )
